Rivaldo adalah salah satu legenda sepak bola dunia yang lahir pada 19 April 1972 di Paulista, Brasil¹. Nama aslinya adalah Rivaldo Vitor Borba Ferreira, tetapi ia lebih dikenal dengan nama Rivaldo atau Riva. Ia bermain sebagai gelandang atau penyerang dan memiliki kemampuan dribel, passing, dan mencetak gol yang luar biasa. Ia dianggap sebagai salah satu pemain terbaik Brasil sepanjang masa dan salah satu ikon Barcelona pada era 90an.
Karir Awal Rivaldo
Rivaldo memulai karir sepak bolanya di klub lokal Santa Cruz, di mana ia bergabung dengan akademi klub sejak usia 16 tahun. Ia kemudian dipromosikan ke tim utama pada tahun 1991, ketika ia berusia 19 tahun. Ia mencetak gol pertamanya untuk klub tersebut pada September 1991, dalam kemenangan 3-0 atas Nautico di Campeonato Brasileiro Serie B. Ia juga menjadi pemain termuda yang mencetak gol untuk Santa Cruz saat itu.
Rivaldo menjadi pemain kunci bagi Santa Cruz selama dua musim berikutnya. Ia mencetak 15 gol dalam 41 penampilan untuk klub tersebut, yang menjadikannya pencetak gol terbanyak kedua dalam sejarah klub. Ia juga membantu Santa Cruz meraih promosi ke Campeonato Brasileiro Serie A pada musim 1992-93.
Rivaldo juga menjadi bintang tim nasional Brasil yang berlaga di Piala Dunia 1998, 2002, dan 2006. Ia melakukan debut untuk tim nasional pada April 1993, berusia 21 tahun dan 5 hari. Ia mencetak gol pertamanya untuk tim nasional pada Juni 1993, dalam kemenangan 6-0 atas Meksiko di Copa America 1993. Ia juga menjadi kapten tim nasional sejak tahun 2002.
Karir Eropa Rivaldo
Rivaldo memulai karirnya di Eropa pada tahun 1993, ketika ia bergabung dengan klub Spanyol Deportivo La Coruna dengan biaya transfer sekitar satu juta dolar AS (sekitar 14 miliar rupiah), yang merupakan rekor transfer klub saat itu³. Di Deportivo, ia mendapatkan nomor punggung 10 dan menjadi bintang utama klub tersebut. Ia mencetak 21 gol dalam 41 penampilan untuk Deportivo selama satu musim. Ia juga membawa Deportivo meraih posisi ketiga di La Liga pada musim 1993-94.
Pada tahun 1994, Rivaldo bergabung dengan klub Spanyol Barcelona dengan biaya transfer sekitar empat juta dolar AS (sekitar 56 miliar rupiah), yang merupakan rekor transfer antara dua klub Spanyol saat itu³. Di Barcelona, ia mendapatkan nomor punggung 10 dan menjadi pemain kunci yang dikenal sebagai “The Dream Team”, julukan untuk tim yang dibina oleh pelatih Johan Cruyff pada era 90an. Ia juga menjadi idola para penggemar Barcelona dengan gayanya yang elegan dan kaki kirinya yang ajaib.
Rivaldo menjadi pemain kunci bagi Barcelona selama lima musim berikutnya. Ia mencetak 86 gol dalam 157 penampilan untuk klub tersebut, yang menjadikannya pencetak gol terbanyak kelima dalam sejarah klub. Ia juga membantu Barcelona meraih dua gelar Copa del Rey, satu gelar Piala Super Spanyol, satu gelar Piala Winners UEFA, dan satu gelar Piala Super UEFA. pemain yang memenangkan Ballon d’Or pada tahun 1999, setelah menjadi pemain terbaik di Eropa. Ia mengungguli David Beckham dari Manchester United dan Andriy Shevchenko dari AC Milan dengan raihan 219 poin. Ia juga menjadi pemain terbaik La Liga versi Don Balon pada musim 1997-98 dan 1998-99.
Karir Selanjutnya Rivaldo
Rivaldo meninggalkan Barcelona pada tahun 2002, setelah berselisih dengan pelatih Louis van Gaal. Ia bergabung dengan klub Italia AC Milan dengan status bebas transfer. Di Milan, ia mendapatkan nomor punggung 11 dan menjadi pemain cadangan yang sering dimainkan. Ia mencetak 10 gol dalam 30 penampilan untuk Milan selama satu musim. Ia juga membawa Milan meraih gelar Liga Champions pada musim 2002-03, meskipun ia tidak bermain di final melawan Juventus.
Pada tahun 2003, Rivaldo memutuskan untuk hengkang dari Milan dan bergabung dengan klub Brasil Cruzeiro dengan status bebas transfer. Di Cruzeiro, ia mendapatkan nomor punggung 10 dan menjadi pemain kunci klub tersebut. Ia mencetak 11 gol dalam 25 penampilan untuk Cruzeiro selama satu musim. Ia juga membawa Cruzeiro meraih gelar Campeonato Mineiro pada musim 2004.
Pada tahun 2004, Rivaldo kembali ke Eropa dan bergabung dengan klub Yunani Olympiacos dengan status bebas transfer. Di Olympiacos, ia mendapatkan nomor punggung 10 dan menjadi bintang utama klub tersebut. Ia mencetak 43 gol dalam 95 penampilan untuk Olympiacos selama tiga musim. Ia juga membawa Olympiacos meraih tiga gelar Super League Yunani dan dua gelar Piala Yunani.
Pada tahun 2007, Rivaldo bergabung dengan klub Yunani AEK Athens dengan status bebas transfer. Di AEK Athens, ia mendapatkan nomor punggung 77 dan menjadi kapten tim. Ia mencetak 13 gol dalam 46 penampilan untuk AEK Athens selama dua musim. Ia juga membawa AEK Athens meraih posisi kedua di Super League Yunani pada musim 2007-08.
Pada tahun 2008, Rivaldo bergabung dengan klub Uzbekistan Bunyodkor dengan biaya transfer sekitar lima juta dolar AS (sekitar 70 miliar rupiah), yang merupakan rekor transfer antara dua klub Asia saat itu. Di Bunyodkor, ia mendapatkan nomor punggung 10 dan menjadi pemain termahal Asia saat itu. Ia mencetak 33 gol dalam 53 penampilan untuk Bunyodkor selama dua musim. Ia juga membawa Bunyodkor meraih dua gelar Liga Uzbekistan dan satu gelar Piala Uzbekistan.