Roberto Carlos adalah nama yang melegenda di dunia sepak bola. Dia adalah pemain asal Brasil yang dikenal sebagai salah satu bek kiri terbaik dan tersohor sepanjang masa. Roberto Carlos mencapai puncak kariernya di klub Spanyol, Real Madrid, di mana dia menjadi bagian dari tim yang disebut “Galacticos” yang memenangkan banyak trofi. Roberto Carlos juga menjadi bintang timnas Brasil dengan mencatatkan 125 penampilan dan 11 gol. Roberto Carlos pensiun dari sepak bola profesional pada tahun 2012 dan kini menjadi pelatih sepak bola.
Karier Klub
Roberto Carlos memulai karier profesionalnya di klub Brasil, União São João, pada tahun 1991. Dia bermain untuk União selama dua musim dan menunjukkan bakatnya sebagai bek kiri yang memiliki kemampuan bertahan, menyerang, dan tendangan bebas yang luar biasa. Roberto Carlos membantu União promosi ke divisi utama Brasil pada tahun 1992.
Pada tahun 1993, Roberto Carlos pindah ke klub Brasil lainnya, Palmeiras, dengan biaya transfer sebesar 1 juta dolar AS. Di Palmeiras, Roberto Carlos bermain untuk tiga musim dan menjadi salah satu pemain terpenting dalam tim yang disebut \”Tim Impian\” yang berisi pemain-pemain bintang seperti Rivaldo, Edmundo, Djalminha, dan Cesar Sampaio. Roberto Carlos membawa Palmeiras memenangkan dua gelar Liga Brasil (1993 dan 1994), satu Piala Brasil (1994), dan satu Piala Rio-São Paulo (1993). Roberto Carlos mencetak 18 gol dalam 106 penampilan untuk Palmeiras.
Pada tahun 1996, Roberto Carlos pindah ke klub Italia, Inter Milan, dengan biaya transfer sebesar 7 juta dolar AS. Di Inter, Roberto Carlos bermain untuk satu musim dan menjadi salah satu pemain terbaik di Serie A. Roberto Carlos membawa Inter finis ketiga di liga dan mencapai semifinal Piala UEFA (1997)². Roberto Carlos mencetak 7 gol dalam 34 penampilan untuk Inter.
Pada tahun 1997, Roberto Carlos pindah ke klub Spanyol, Real Madrid, dengan biaya transfer sebesar 15 juta dolar AS. Di Madrid, Roberto Carlos bermain untuk 11 musim dan menjadi salah satu pemain terpenting dalam tim yang disebut \”Galacticos\” yang berisi pemain-pemain bintang seperti Zinedine Zidane, Luis Figo, Raul Gonzalez, David Beckham, dan Ronaldo. Roberto Carlos membawa Madrid memenangkan empat gelar La Liga (1997, 2001, 2003, dan 2007), tiga Piala Super Spanyol (1997, 2001, dan 2003), tiga Liga Champions (1998, 2000, dan 2002), dua Piala Interkontinental (1998 dan 2002), dan satu Piala Super Eropa (2002)³. Roberto Carlos juga menjadi salah satu bek kiri terbaik sepanjang masa dengan kemampuan bertahan, menyerang, dan tendangan bebas yang luar biasa. Salah satu gol terkenalnya adalah tendangan bebas melengkung dari sudut sempit melawan Prancis di Piala Konfederasi 1997⁴. Roberto Carlos mencetak 71 gol dalam 584 penampilan untuk Madrid.
Roberto Carlos pensiun dari sepak bola profesional pada tahun 2012 setelah bermain untuk beberapa klub seperti Fenerbahçe (Turki), Corinthians (Brasil), Anzhi Makhachkala (Rusia), dan Delhi Dynamos (India). Di Fenerbahçe, Roberto Carlos memenangkan satu gelar Liga Turki (2007) dan satu Pial a Super Turki (2007). Roberto Carlos mencetak 10 gol dalam 103 penampilan untuk Fenerbahçe.
Roberto Carlos pensiun dari sepak bola profesional pada tahun 2012 setelah bermain untuk beberapa klub seperti Corinthians (Brasil), Anzhi Makhachkala (Rusia), dan Delhi Dynamos (India). Di Corinthians, Roberto Carlos memenangkan satu gelar Liga Brasil (2009) dan satu Piala Brasil (2009). Di Anzhi, Roberto Carlos menjadi pemain sekaligus direktur olahraga dan bermain bersama pemain bintang seperti Samuel Eto’o dan Willian. Di Delhi Dynamos, Roberto Carlos menjadi pemain sekaligus pelatih dan bermain bersama pemain bintang seperti Florent Malouda dan John Arne Riise.
Karier Pelatih
Roberto Carlos memulai karier pelatihnya di klub Rusia, Anzhi Makhachkala, pada tahun 2012. Dia menjadi asisten pelatih dari Guus Hiddink dan kemudian menjadi pelatih sementara setelah Hiddink mengundurkan diri. Roberto Carlos membawa Anzhi mencapai peringkat ketiga di Liga Rusia dan mencapai perempat final Liga Europa (2013).
Pada tahun 2013, Roberto Carlos pindah ke klub Turki, Sivasspor, sebagai pelatih kepala. Dia membawa Sivasspor finis kelima di Liga Turki (2014) dan mencapai semifinal Piala Turki (2014). Pada tahun 2015, Roberto Carlos pindah ke klub Turki lainnya, Akhisar Belediyespor, sebagai pelatih kepala. Dia membawa Akhisar finis ke-12 di Liga Turki (2015) dan mencapai perempat final Piala Turki (2015).
Pada tahun 2015, Roberto Carlos pindah ke klub India, Delhi Dynamos, sebagai pelatih kepala sekaligus pemain. Dia membawa Delhi finis keempat di Indian Super League (2015) dan mencapai semifinal play-off. Pada tahun 2016, Roberto Carlos mengundurkan diri dari Delhi Dynamos dan mengambil jeda dari dunia kepelatihan.
Pada tahun 2017, Roberto Carlos kembali ke Real Madrid sebagai duta klub dan manajer tim junior. Pada tahun 2018, Roberto Carlos menjadi duta klub Maroko, Moghreb Tétouan. Pada tahun 2021, Roberto Carlos menjadi pelatih kepala klub Brasil, Atlético Cearense.
Warisan dan Penghargaan
Roberto Carlos diakui sebagai salah satu bek kiri terbaik dan tersohor sepanjang masa oleh para penggemar, pemain, pelatih, dan media. Dia memiliki kemampuan bertahan, menyerang, dan tendangan bebas yang luar biasa. Dia juga memiliki karisma, kepemimpinan, dan popularitas yang tinggi. Dia memenangkan banyak penghargaan individu, termasuk Pemain Terbaik Eropa tahun 2002 oleh UEFA, Pemain Terbaik Dunia tahun 1997 oleh FIFA, Pemain Terbaik Dunia tahun 2002 oleh World Soccer Magazine, Bek Terbaik Dunia tahun 2002 oleh IFFHS, dan masuk dalam FIFA 100 pada tahun 2004.
Roberto Carlos juga menjadi duta besar sepak bola dan olahraga secara umum. Dia terlibat dalam berbagai kampanye sosial dan kemanusiaan, seperti melawan rasisme, kemiskinan, AIDS, dan malaria. Dia juga menjadi duta perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2004 dan menerima Penghargaan Perdamaian Laureus